23 Oktober 2008

HIPERTENSI ( sketsa)

Pagi ini Mr Suga Reng datang ke kantor dengan wajah merah padam. Wajah ditekuk, matanya nanar. Bagai hantu kesiangan dia membuat takut seluruh isi kantor. Seperti biasanya, kondisi semacam ini akan diikuti hujan keputusan yang akan mengancam eksistensi semua karyawan. Tidak peduli manajer maupun OB. Lebih-lebih jajaran CEO, mereka lebih ketar-ketir. Sudah biasa seorang CEO atau top manajer tiba-tiba dicopot dan dijadikan pegawai biasa seperti yang terjadi kemarin. Maklum Mr Suga Reng adalah Presiden Direktur sekaligus pemilik perusahaan biting terbesar didunia ini.

Melihat gelagat yang tidak kondusif ini maka dr Cemplon yang merupakan sekretaris merangkap dokter perusahaan langsung menghampiri si bos diruangannya sambil membawa buah apel dan anggur segar.
“Selamat pagi Bos !’ sapa dr cemplon memberikan senyum paling manis dan pesona gigi gingsulnya.
“Pagi !” jawab mr Suga Reng datar.
“Ada apa sih bos, kok wajahnya jelek banget ?”
Mendengar pertanyaan dr Cemplon, Mr Suga Reng langsung mendongak dengan mata melotot seperti hendak memakan bulat-bulat dr Cemplon. Namun itu hanya sesaat. Karena Mr Suga Reng tidak akan pernah bisa marah pada dr Cemplon yang wajahnya cantik jelita seperti Luna Maya. Ya..meskipun kaki mirip Maradona ndak apa-apa, Yang penting kan wajahnya, ya ..to.
Sejurus kemudian Mr Suga Reng telah duduk kembali menyandarkan wajah kusut di bantalan kursi empuknya. Dengan tarikan napas panjang dia berkata, “Plon, kepalaku pusiiiiing sekali, leher terasa kaku, badan sakit semua, kasih obat ya”.
“ Lha..rak tenan to ! pasti tekanan darahnya naik lagi. Makanya ndak usah banyak mikir to bos !”, jawab dr Cemplon sambil memasang tensimeter dilengan Mr Suga Reng.
“Apa katamu, ndak usah mikir? Ndak usah mikir dengkulmu itu. Tahu ndak perusahaan baru kolaps. Ekspor biting kita ke Amerika dan Eropa turun 99,9999%. Ini gara-gara Goerge Bush yang tidak becus ngurus Negara. Dah sekarang siapkan saja SK, kita ganti saja Goerge Bush dengan Obama !”.
“Emang bisa Bos ngganti Goerge Bush dengan Obama ?”
” Ya....ya ...ya ndak bisa”
“Sudah deh, ndak usah nglantur. Nih tensinya 180/110 mmHG lo!! Kena stroke baru kapok nanti. Bos pulang saja, istirahat!”.
“Pulang? Pulang gundulmu itu! Sekarang kamu bikin SK! pecat semua Direktur dan siapkan rapat Direksi!”
“Lho...Direktur mana bos yang mau dipecat? Kan semuanya dah dipecat kemarin. Terus rapat Direksinya sama siapa? Wong adanya cuman Presiden Direktur, bos sendiri. Direktur lainnya dah dipecat semua!’.
”Ya sudah rapatnya sama kamu saja!”
”Bos ini gimana sih? Sudah pulang saja! Tensinya tinggi lo! Bahaya bisa stroke nanti!”
“Ndak bisa ini penting!!” teriak Mr Suga Reng dengan nada tinggi sambil berdiri berkacak pinggang.
Namun tiba-tiba Mr Suga Reng terduduk kembali dikursi dengan nafas tersengal-sengal. Tangannya erat memegang kepala dan jidat yang semakin merah padam. Keringatpun mengucur deras dari sekujur tubuhnya. Tak lama kemudian Mr Suga Rengpun limbung, jatuh tersungkur dengan napas mendengkur.
“Lha..tenan to! Dibilangin ngeyel!”, kata dr Cemplon sambil memanggil Satpam.
Tanpa dikomando, semua karyawanpun berdatangan.
“Ada apa to ?”, Tanya Dyah Ayu Dewi Gembul, karyawan pemasaran.
“Anu..Pak Suga Reng semaput!” jawab Plonthos si ketua Perbakin (persatuan Bathuk Kinclong maksudnye).
“ O….alhamdulillah..!”, jawab yang lain serempak.
“Hush………ada orang sakit kok malah alhamdulillah, kasihani dong!”, gertak dr Cemplon.
“Ya…ya kasihan!”, jawab yang lain. Memang sebagian karyawan merasa kasihan, tapi banyak yang nyukurin. Lho..gimana itu kok nyukurin?.
“Bu Dokter! Ini mau dibawa kemana? Ke Singapore? Jepang? Hongkong? Cina? Amerika atau ke IraK?”, tanya Satpam sambil membopong tubuh gendut Mr Suga Reng.
”Dah bawa saja ke rumah sakit Pasrah Kersaning Allah, yang paling dekat”, jawab dr Cemplon.
Konon karena perlengkapan yang tidak memadai di rumah sakit, akhirnya Mr Suga Reng tidak tertolong lagi. Jasadnyapun membiru, terbujur kaku.
Hujan gerimis mengiringi pemakamannya. Ada yang menangis melepas kepergiannya. Banyak pula yang tersenyum, karena berkurang satu orang yang sok kuasa.
Keesokan harinya para pegawai pabrik biting Suka Untung berkumpul didepan ruangan dr Cemplon. Mereka pingin tahu penyakit apa yang menyerang bosnya hingga game over dan ndak bisa bangkit lagi.
Ketika dr Cemplon lewat mereka langsung menyerbu bagai wartawan gossip ketemu dewi persik bintang pujaannya.
Pertanyaanpun berhamburan bagai hujan meteor di Planet Apes.
“Bu dokter, sebenarnya bos kemarin sakit apa sih?’, tanya Dyah Ayu Dewi Gembul.
“Kena Santet ya Dok?”, Tanya Upil kumis si pakar hukum, khususnya hukum karma and hukum rimba itu.
“Pasti persaingan Bisnis”, kata Paijo sok rasionalis dan pasti materialistis.
”Kalau dari penerawangan saya, karena bos meninggalnya hari Sabtu legi jam 9 pagi, pasti... kalau nggak salah ...ya karena..dibuat orang!”, kata Sumo Kebo yang sok bergaya dukun..
”Apaan sih!! Ngaco semua. Bos itu dead gara-gara hipertensi you know!” jawab dr Cemplon dengan sewotnya.
”Ah..yang bener bu dokter. Bukan karena santet?”, kata Upil Kumis.
”Santet mbahmu itu!, dah dibilangin hipertensi ya hipertensi kok ngeyel!”, sahut dr Cemplon.
”Immperennsi itu apa dokter”, tanya tante Oon, si pegawai paling blo’on.
”Hipertensi On!!, bukan imperensi!”, jawab dr Cemplon.
”Ya..tapi maksudnya apa dokterrrrr?’.
”Hipertensi itu adalah tekanan darah tinggi yaitu peningkatan tekanan darah diatas normal. Tekanan darah terdiri dari dua yaitu sistolik dan diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung menguncup/memompa, sedangkan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung mengembang atau relaksasi atau tidak sedang memompa darah. Kalau takanan darah sistolik diatas 140 mmHg atau tekanan diastolik diatas 90 mmHg itu dinamakan Hipertensi. Begitu! Jelas nggak On?”.
Sementara Oon hanya geleng kepala tanda tidak mengerti.
”Wo.. dasar Oon!”, kata dr Cemplon.
”La kok tensi tinggi bisa meninggal gimana itu dokter?”, tanya Dyah Ayu Dewi gembul.
”Tekanan darah yang tinggi bisa menyebabkan kerusakan atau pecahnya pembuluh darah di organ tertentu, misal di otak. Kalau kerusakan terjadi di otak, maka aliran darah ke otak akan terganggu sehingga sebagian sel-sel otak akan mati. Itu yang disebut Stroke. La.. stroke ini bisa menyebabkan kematian seperti yang terjadi pada Bos Suga Reng, jadi bukan karena disantet you know?”.
”Know!” jawab mereka serempak.
”Gimana mencegahnya dokter?”, tanya Upil Kumis
”Mencegahnya dengan pola hidup yang sehat, kerja jangan berlebihan, cukup istirahat, olah raga teratur, jangan merokok, hindari minuman beralkohol, jangan stres dan batasi makanan yang tinggi-kolesterol”.
”Makanan yang tinggi lemak dan kolesterol itu apa saja dokter?”, tanya ciblekwati yang sejak tadi diem saja.
” wah..kalau itu tanya saja sama pak de Minto pacarmu itu. Dia kan Ahli Gizi. Dia yang lebih tahu”. Jawab dr Cemplon.
”O..gitu ya dokter! Jadi penerawangan saya salah ya” kata Paijo.
”ya jelas salah. Kita harus hati-hati sama hipertensi ya to? Makanya harus kita cegah dengan pola hidup yang sehat, kerja jangan berlebihan, cukup istirahat, olah raga teratur, jangan merokok, hindari minuman beralkohol, dan jangan stres, Setujuuuu?”.
”Setujuuuu!!!”, jawab mereka serempak.
”Jangan Stres ya. Biasanya yang gampang stress para pejabat, para bos. Makanya nggak usah jadi bos saja, setujuuuu???”.
”Tidaaaaaakkkkk”, jawab mereka serempak.
”Wo..dasar sontoloyo”, kata dr Cemplon sambil ngacir.



Dhe minto
http://gizinews.blogspot.com
http://untaianhikmah.blogspot.com





Tidak ada komentar: