Sobat!
Diabetes Mellitus atau yang biasa disebut dengan Kencing Manis, kini telah menjadi ancaman yang serius bagi umat manusia di dunia termasuk anda. Tahun 2003 saja diperkirakan 194 juta jiwa atau 5,1% dari 3,8 milyar penduduk dunia usia 20 - 79 tahun telah menderita Diabetes Mellitus. Dan tahun 2025 diperkirakan akan meningkat menjadi 333 juta jiwa (WHO). Pada tahun yang sama International Diabetes Foundation (IDF) memperkirakan prevalensi DM dunia adalah 1,9% dan menjadikan DM sebagai penyebab kematian urutan ke-7 dunia.
Itulah sebabnya PBB dalam press release tanggal 20 Desember 2006 menetapkan bahwa setiap tanggal 14 November sejak tahun 2007 diperingati sebagai Hari Diabetes Dunia (World Diabetes Day). Diharapkan semua anggota PBB termasuk Indonesia mendukung resolusi PBB tersebut dalam rangka mengendalikan diabetes mellitus.
BAGAIMANA KASUS DIABETES MELLITUS DI INDONESIA?
Dr. Yusharmen, D.CommH, M.Sc, (Direktur Pengandalian Penyakit Tidak Menular Depkes) menyatakan bahwa berdasarkan data WHO, diperkirakan penderita diabetes di Indonesia juga akan mengalami kenaikan yang signifikan yaitu dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Tingginya angka penderita DM tersebut menjadikan Indonesia menduduki rangking ke-4 dunia setelah Amerika Serikat, India, dan China (Diabetes Care 2004). Padahal penyakit ini dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi penyakit berat seperti jantung koroner, gagal ginjal, stroke, gangguan hati, kebutaan, gangren, impotensi dsb.
Nah..lo!, makanya kita harus waspada dan hati-hati.
APA sih YANG DIMAKSUD DIABETES MELLITUS ITU?
Diabetes mellitus atau yang biasa disebut dengan kencing manis adalah suatu penyakit dimana tubuh tidak atau kurang mampu mengolah gula (glukosa) dari makanan menjadi energi yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh.
Pada kondisi normal makanan yang kita konsumsi akan masuk ke dalam saluran pencernaan untuk diuraikan menjadi zat-zat gizi yang dapat diserap tubuh, diantaranya menjadi glukosa (gula). Kemudian glukosa akan masuk kedalam darah untuk disalurkan ke dalam sel-sel tubuh. Agar glukosa dapat diserap oleh sel-sel tubuh maka diperlukan bantuan hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Hormon insulin ini membantu sel-sel tubuh untuk menyerap glukosa dan menggunakannya sebagai sumber energi. Apabila jumlah produksi hormon insulin kurang atau mengalami penurunan fungsi maka sel-sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa secara optimal sehingga glukosa menumpuk didalam darah. Kondisi inilah yang disebut dengan diabetes mellitus.
KAPAN SESORANG DINYATAKAN POSITIF TERKENA DIABETES MELLITUS?
Menurut kriteria diagnostik Perkeni (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006, seseorang dinyatakan terkena diabetes mellitus apabila :
o kadar gula darah puasa >126 mg/dL
o gula darah sewaktu (GDS) >200 mg/dL.
o Kadar gula darah 2 jam sesudah makan > 160 mg/dl
APAKAH GEJALA-GEJALA DIABETES MELLITUS?
Gejala-gejala diabetes mellitus antara lain :
o Poliuri atau sering buang air kecil
Gejala ini merupakan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan dikeluarkan dari tubuh melalui urine (air kencing).Jika kadarnya lebih tinggi lagi maka jumlah urine yang digunakan untuk membuang glukosa keluar tubuh akan meningkat pula.. Karena ginjal menghasilkan urine (air kencing) dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita akan sering buang air kecil yang biasa disebut poliuri.
o Polidipsi atau mudah haus
Karena banyaknya jumlah air yang dikeluarkan maka tubuh akan kekurangan cairan sehingga penderita akan merasakan haus yang berlebihan yang biasa disebut dengan polidipsi
o polifagi.
Karena sebagian besar glukosa yang merupakan sumber energi jaringan tidak masuk ke dalam sel, maka sel akan kekurangan energi. Sel yang kekurangan energi ini akan memberikan signal ke otak yang akan diteruskan ke lambung dalam bentuk respon mudah lapar. Karena itulah maka pada penderita DM akan muncul gejala mudah lapar dan banyak makan yang biasa disebut polifagi.
o Gejala lainnya adalah berat badan turun tanpa sebab yang jelas, lemah lesu, mudah lelah, kesemutan pada jari tangan dan kaki, luka susah sembuh dsb.
APA SAJA KOMPLIKASI DARI DIABETES MELLITUS?
Komplikasi Diabetes terjadi berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi secara terus menerus, sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya. Akibat kerusakan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan saraf.
Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar lemak dalam darah meningkat, sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak di dalam pembuluh darah) yang akan menghambat atau menyumbat aliran darah. Sumbatan/hambatan aliran darah ini bila terjadi pada pembuluh darah besar (makro) dapat menyebabkan kerusakan otak dan jantung. Apabila sumbatan/hambatan terjadi pada pembuluh darah kecil (mikro) bisa menyebabkan kerusakan pada mata, ginjal, saraf dan kulit serta dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
Penderita diabetes yang tidak dikelola dengan baik bisa mengalami komplikasi jangka panjang yang mematikan seperti serangan jantung koroner dan stroke.
Kerusakan pada pembuluh darah mata bisa menyebabkan gangguan penglihatan akibat kerusakan pada retina mata (retinopati diabetikum).
Kelainan fungsi ginjal bisa menyebabkan gagal ginjal sehingga penderita harus menjalani cuci darah (dialisa).
Gangguan pada saraf dapat bermanifestasi dalam beberapa bentuk. Jika satu saraf mengalami kelainan fungsi (mononeuropati), maka sebuah lengan atau tungkai biasa secara tiba-tiba menjadi lemah.
Jika saraf yang menuju ke tangan, tungkai dan kaki mengalami kerusakan (polineuropati diabetikum), maka pada lengan dan tungkai bisa dirasakan kesemutan atau nyeri seperti terbakar.
Kerusakan pada saraf juga dapat menyebabkan kulit lebih sering cedera. Hal ini karena penderita tidak dapat merasakan perubahan tekanan maupun suhu. Berkurangnya aliran darah ke kulit juga bisa menyebabkan ulkus (borok) yang susah sembuh.. Ulkus di kaki bisa sangat dalam dan mengalami infeksi bahkan banyak yang harus diamputasi.
SIAPA SAJA YANG BERESIKO TERKENA DIABETES MELLITUS?
Orang yang beresiko terkena diabetes mellitus adalah
o Memiliki orangtua atau saudara kandung yang mengidap diabetes
o Usia 45 tahun atau lebih
o Kegemukan
o Pola makan yang tidak sehat ( suka makanan tinggi lemak, gula, kurang sayur dan buah)
o Pernah melahirkan bayi dengan berat badan lahir lebih dari 4 kg
TIPS MENGENDALIKAN GULA DARAH
o Konsultasikan ke dokter atau ahli gizi anda
o Cek gula darah secara rutin
o Pola makan yang sehat dan seimbang.
o Olah raga secara teratur.
Semoga bermanfaat.
Regards,
Dheminto
http://gizinews.blogspot.com
http://untaianhikmah.blogspot.com
Diabetes Mellitus atau yang biasa disebut dengan Kencing Manis, kini telah menjadi ancaman yang serius bagi umat manusia di dunia termasuk anda. Tahun 2003 saja diperkirakan 194 juta jiwa atau 5,1% dari 3,8 milyar penduduk dunia usia 20 - 79 tahun telah menderita Diabetes Mellitus. Dan tahun 2025 diperkirakan akan meningkat menjadi 333 juta jiwa (WHO). Pada tahun yang sama International Diabetes Foundation (IDF) memperkirakan prevalensi DM dunia adalah 1,9% dan menjadikan DM sebagai penyebab kematian urutan ke-7 dunia.
Itulah sebabnya PBB dalam press release tanggal 20 Desember 2006 menetapkan bahwa setiap tanggal 14 November sejak tahun 2007 diperingati sebagai Hari Diabetes Dunia (World Diabetes Day). Diharapkan semua anggota PBB termasuk Indonesia mendukung resolusi PBB tersebut dalam rangka mengendalikan diabetes mellitus.
BAGAIMANA KASUS DIABETES MELLITUS DI INDONESIA?
Dr. Yusharmen, D.CommH, M.Sc, (Direktur Pengandalian Penyakit Tidak Menular Depkes) menyatakan bahwa berdasarkan data WHO, diperkirakan penderita diabetes di Indonesia juga akan mengalami kenaikan yang signifikan yaitu dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Tingginya angka penderita DM tersebut menjadikan Indonesia menduduki rangking ke-4 dunia setelah Amerika Serikat, India, dan China (Diabetes Care 2004). Padahal penyakit ini dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi penyakit berat seperti jantung koroner, gagal ginjal, stroke, gangguan hati, kebutaan, gangren, impotensi dsb.
Nah..lo!, makanya kita harus waspada dan hati-hati.
APA sih YANG DIMAKSUD DIABETES MELLITUS ITU?
Diabetes mellitus atau yang biasa disebut dengan kencing manis adalah suatu penyakit dimana tubuh tidak atau kurang mampu mengolah gula (glukosa) dari makanan menjadi energi yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh.
Pada kondisi normal makanan yang kita konsumsi akan masuk ke dalam saluran pencernaan untuk diuraikan menjadi zat-zat gizi yang dapat diserap tubuh, diantaranya menjadi glukosa (gula). Kemudian glukosa akan masuk kedalam darah untuk disalurkan ke dalam sel-sel tubuh. Agar glukosa dapat diserap oleh sel-sel tubuh maka diperlukan bantuan hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Hormon insulin ini membantu sel-sel tubuh untuk menyerap glukosa dan menggunakannya sebagai sumber energi. Apabila jumlah produksi hormon insulin kurang atau mengalami penurunan fungsi maka sel-sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa secara optimal sehingga glukosa menumpuk didalam darah. Kondisi inilah yang disebut dengan diabetes mellitus.
KAPAN SESORANG DINYATAKAN POSITIF TERKENA DIABETES MELLITUS?
Menurut kriteria diagnostik Perkeni (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006, seseorang dinyatakan terkena diabetes mellitus apabila :
o kadar gula darah puasa >126 mg/dL
o gula darah sewaktu (GDS) >200 mg/dL.
o Kadar gula darah 2 jam sesudah makan > 160 mg/dl
APAKAH GEJALA-GEJALA DIABETES MELLITUS?
Gejala-gejala diabetes mellitus antara lain :
o Poliuri atau sering buang air kecil
Gejala ini merupakan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan dikeluarkan dari tubuh melalui urine (air kencing).Jika kadarnya lebih tinggi lagi maka jumlah urine yang digunakan untuk membuang glukosa keluar tubuh akan meningkat pula.. Karena ginjal menghasilkan urine (air kencing) dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita akan sering buang air kecil yang biasa disebut poliuri.
o Polidipsi atau mudah haus
Karena banyaknya jumlah air yang dikeluarkan maka tubuh akan kekurangan cairan sehingga penderita akan merasakan haus yang berlebihan yang biasa disebut dengan polidipsi
o polifagi.
Karena sebagian besar glukosa yang merupakan sumber energi jaringan tidak masuk ke dalam sel, maka sel akan kekurangan energi. Sel yang kekurangan energi ini akan memberikan signal ke otak yang akan diteruskan ke lambung dalam bentuk respon mudah lapar. Karena itulah maka pada penderita DM akan muncul gejala mudah lapar dan banyak makan yang biasa disebut polifagi.
o Gejala lainnya adalah berat badan turun tanpa sebab yang jelas, lemah lesu, mudah lelah, kesemutan pada jari tangan dan kaki, luka susah sembuh dsb.
APA SAJA KOMPLIKASI DARI DIABETES MELLITUS?
Komplikasi Diabetes terjadi berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi secara terus menerus, sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya. Akibat kerusakan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan saraf.
Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar lemak dalam darah meningkat, sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak di dalam pembuluh darah) yang akan menghambat atau menyumbat aliran darah. Sumbatan/hambatan aliran darah ini bila terjadi pada pembuluh darah besar (makro) dapat menyebabkan kerusakan otak dan jantung. Apabila sumbatan/hambatan terjadi pada pembuluh darah kecil (mikro) bisa menyebabkan kerusakan pada mata, ginjal, saraf dan kulit serta dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
Penderita diabetes yang tidak dikelola dengan baik bisa mengalami komplikasi jangka panjang yang mematikan seperti serangan jantung koroner dan stroke.
Kerusakan pada pembuluh darah mata bisa menyebabkan gangguan penglihatan akibat kerusakan pada retina mata (retinopati diabetikum).
Kelainan fungsi ginjal bisa menyebabkan gagal ginjal sehingga penderita harus menjalani cuci darah (dialisa).
Gangguan pada saraf dapat bermanifestasi dalam beberapa bentuk. Jika satu saraf mengalami kelainan fungsi (mononeuropati), maka sebuah lengan atau tungkai biasa secara tiba-tiba menjadi lemah.
Jika saraf yang menuju ke tangan, tungkai dan kaki mengalami kerusakan (polineuropati diabetikum), maka pada lengan dan tungkai bisa dirasakan kesemutan atau nyeri seperti terbakar.
Kerusakan pada saraf juga dapat menyebabkan kulit lebih sering cedera. Hal ini karena penderita tidak dapat merasakan perubahan tekanan maupun suhu. Berkurangnya aliran darah ke kulit juga bisa menyebabkan ulkus (borok) yang susah sembuh.. Ulkus di kaki bisa sangat dalam dan mengalami infeksi bahkan banyak yang harus diamputasi.
SIAPA SAJA YANG BERESIKO TERKENA DIABETES MELLITUS?
Orang yang beresiko terkena diabetes mellitus adalah
o Memiliki orangtua atau saudara kandung yang mengidap diabetes
o Usia 45 tahun atau lebih
o Kegemukan
o Pola makan yang tidak sehat ( suka makanan tinggi lemak, gula, kurang sayur dan buah)
o Pernah melahirkan bayi dengan berat badan lahir lebih dari 4 kg
TIPS MENGENDALIKAN GULA DARAH
o Konsultasikan ke dokter atau ahli gizi anda
o Cek gula darah secara rutin
o Pola makan yang sehat dan seimbang.
o Olah raga secara teratur.
Semoga bermanfaat.
Regards,
Dheminto
http://gizinews.blogspot.com
http://untaianhikmah.blogspot.com
2 komentar:
video link cara merawat luka diabetes untuk mencegah amputasi kaki, bisa berkunjung ke web kami
www.biospray-hgh.com atau klik nama kontak kami
video link cara merawat luka diabetes untuk mencegah amputasi kaki, bisa berkunjung ke web kami
www.biospray-hgh.com atau klik nama kami: HGH Terapi
Posting Komentar